Pada suatu malam, istri Anda sudah
bersiap-siap dengan gaun tipisnya yang merangsang. la menyandarkan tubuhnya
dengan manja, menciumi Anda dengan hasrat menggebu dan memberi isyarat untuk
pindah ke tempat tidur. Jantung dan nadi Anda pun berdegup kencang, napas
seakan memburu, semuanya berjalan dengan lancar.
Tapi sial, di saat paling krusial tiba-tiba
saja peluncur roket Anda berubah bak sebatang sosis kekurangan isi. Anda pernah
mendengar bahwa itu bisa saja terjadi pada pria manapun sekali atau dua kali,
maka Anda mencoba tak mempermasalahkannya. Namun, lama kelamaan Anda tetap tak
berdaya, bahkan meski Anda telah berusaha keras mengobarkan birahi Anda.
Kalau untuk mendapat ereksi ternyata
menjadi lebih sulit daripada mengangkat beban puluhan kilogram, Anda sebaiknya
mulai berpikir meskipun tak perlu mencemaskannya. Walau membuat kesal, sesekali
kehilangan gairah atau gagal mempertahankan ereksi tak boleh terlalu
dikhawatirkan.
“Sejalan dengan pertambahan usia, Anda
butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik
fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya. Justru orang yang
menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan
menjadi impoten. Itu karena is tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah
tua,” ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks
asal California..
Di saat usia dua puluh tahunan, mencapai
ereksi adalah soal mudah. Namun saat usia merayap mendekati 40, hasrat seksual
dan kemampuan penis Anda takkan sebaik sebelumnya. Jadi tak mengherankan bila
siapa pun jadi cemas dan tertekan, karena kini Anda berpeluang bergabung dengan
puluhan juta lelaki lain yang oleh dokter divonis mengidap impotensi.
Artinya, mereka tak bisa mencapai atau
mempertahankan ereksi yang cukup untuk bersanggama sampai 75 persen dari
seluruh kesempatan yang ada. “Banyak pria yang lebih mampu mengatasi kehilangan
sebelah kaki daripada mengatasi impotensi,” tutur Dr. Crenshaw.
Tetapi faktanya, hanya sedikit pria di usia
tiga puluh dan empat puluhan mengalami impotensi, dan banyak hal yang bisa Anda
perbuat untuk mengusahakan agar Anda tidak mengalaminya. Bahkan apabila Anda
impoten, peluang untuk disembuhkan tetap masih ada.
Para dokter, yang dulu pernah memandang
impotensi hampir secara eksklusif sebagai masalah psikologis, sekarang percaya
bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab
fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera
pada penis.
Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan
faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan
dapat memperumit masalah. Yang menjadi inti dalam hal ini adalah bahwa apa pun
yang menghentikan aliran darah ke penis Anda akan memperkecil peluang Anda
untuk mendapatkan ereksi.
Akan tetapi jika Anda merawat diri dengan
baik, Anda dapat tetap siap siaga, tetap bergairah, dan tetap mampu berhubungan
seks hingga usia lanjut. Menurut teori, tak ada alasan bahwa kemampuan seksual
Anda akan berubah karena usia Anda bertambah. Ada satu hal yang sama di antara
mereka : Mereka merawat diri lebih baik daripada kebanyakan pria lain.
Jadi rawatlah Mr. P Anda sebaik-baiknya.
dan ikutilah beberapa cara cara berikut untuk menjaga agar alat vital Anda
dapat terus berfungsi dengan baik.
- Berhenti merokok.
Merokok mempercepat pembentukan
endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses
yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke
penis. Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah
ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia Anda menginjak 40 tahun. Maka,
jika Anda merokok, berhentilah sekarang juga!.
- Berlarilah ke tempat olahraga, jangan
berjalan
Semakin bugar tubuh Anda, semakin sering
Anda mampu berhubungan seksual, juga semakin baik, kata sebuah studi yang
diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior. Dalam studi itu, yang
diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi
tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu,
masing-masing selama satu jam. Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku
harian tentang kegiatan seksual mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan
seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat. Sementara itu, kehidupan seks
mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.
Tidak peduli jenis aerobik mana yang Anda
pilih, yang penting Anda mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu
dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit. Berlari, berenang, dan
bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.
- Kurangi lemak
Dalam hal makanan, yang penting adalah
membatasi asupan lemak. Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk
arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke
penis. Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet
rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak. Apabila Anda
makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50
gram. Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang Anda beli,
cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke
susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah
kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.
- Rampingkan pinggang Anda
Kelebihan timbangan dapat menyebabkan
panjang penis Anda berkurang. Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria
kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan
akan mendapatkan kembali dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram
berat badan yang disingkirkannya. Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang
yang betel-betel kegemukan. Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh
yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena
keduanya dapat merusak kemampuan ereksi Anda.
- Cermati obat yang Anda pakai
Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi
sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa
obat antidepresi, dan antipsikotik. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah
obat yang Anda minum dapat membuat Anda bermasalah.
- Alkohol secukupnya
Alkohol adalah depresan yang berfungsi
memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual. Di samping merusak kemampuan
seksual secara langsung, alkohol, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam
jangka panjang, dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi
hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan
badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal
keseimbangan itu rentan sekali. Batasi diri hanya dua kaleng bir atau segelas
anggur sehari, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San
Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40. Apabila Anda mengalami
masalah seksual, berhentilah minum selama tiga bulan untuk mengetahui apakah
ini ada gunanya, katanya.
- Berhati-hatilah
Cedera penis sering menjadi penyebab
impotensi, ungkap Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University
School of Medicine. “Cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding
berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi. Kerusakan yang
terjadi betel-betel seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah
karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi,” katanya.
Posisi yang paling memungkinkan peristiwa
ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas, karena sewaktu-waktu penis
dapat terlepas dari vagina, dan bila kurang hatihati si wanita dapat menekuk
penis ke arah yang salah. Selain tertekuk ke arah yang salah selama olah
seksual, kecelakaan sepeda dan hantaman pada selangkangan juga dapat merusak
penis serta testis.