OBAT generik
adalah obat yang telah habis masa patennya (off patent)sehingga dapat diproduksi
oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti.
ADA dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang (OGM) dan obat generik berlogo (OGB) yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek tertentu, sedangkan pabrik ”B” memberi nama yang lain, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama, yaitu amoxicillin.
CARA pembuatan OGB dan paten sama. Misalnya dalam membuat obat untuk penyakit TBC—mengkopi obat produksi luar negeri. Perusahaan farmasi harus menyesuaikan formula OGB yang sedang dibuat dengan produk inovator (penemu obat) tersebut. Untuk keperluan itu, dilakukan uji bioekivalen, dengan harapan hasilnya sama dengan inovatornya. Dengan demikian, dalam tubuh, obat generik akan memberikan efek sama dengan produk inovatornya.
DARI sisi zat aktifnya (komponen utama obat) antara obat generik (baik OGB maupun OGM), persis sama dengan obat paten. Namun, model pembungkus obat beraneka ragam. Generik kemasannya dibuat biasa, sedangkan yang bermerek dagang, kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal.
OBAT generik umumnya diproduksi dalam jumlah yang besar dan tidak lagi memerlukan biaya yang tinggi untuk riset pembuatan obat yang mendalam karena pembuat obat paten sebelumnya telah melakukannya.
ADA dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang (OGM) dan obat generik berlogo (OGB) yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek tertentu, sedangkan pabrik ”B” memberi nama yang lain, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama, yaitu amoxicillin.
CARA pembuatan OGB dan paten sama. Misalnya dalam membuat obat untuk penyakit TBC—mengkopi obat produksi luar negeri. Perusahaan farmasi harus menyesuaikan formula OGB yang sedang dibuat dengan produk inovator (penemu obat) tersebut. Untuk keperluan itu, dilakukan uji bioekivalen, dengan harapan hasilnya sama dengan inovatornya. Dengan demikian, dalam tubuh, obat generik akan memberikan efek sama dengan produk inovatornya.
DARI sisi zat aktifnya (komponen utama obat) antara obat generik (baik OGB maupun OGM), persis sama dengan obat paten. Namun, model pembungkus obat beraneka ragam. Generik kemasannya dibuat biasa, sedangkan yang bermerek dagang, kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal.
OBAT generik umumnya diproduksi dalam jumlah yang besar dan tidak lagi memerlukan biaya yang tinggi untuk riset pembuatan obat yang mendalam karena pembuat obat paten sebelumnya telah melakukannya.
KEMASAN yang dibuat
sederhana dan biaya iklan atau promosi yang tidak sebesar obat generik
bermerek, membuat anggaran pembuatan obat ini semakin dapat ditekan. Selain
itu, persaingan antarprodusen obat generik menyebabkan harga OGB bisa tetap
lebih murah.
HARGA OGB diatur oleh pemerintah sehingga lebih murah. Harapannya agar harga obat dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Jadi, produsen obat generik tidak dapat menentukan harga obatnya sendiri.
HARGA OGB diatur oleh pemerintah sehingga lebih murah. Harapannya agar harga obat dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Jadi, produsen obat generik tidak dapat menentukan harga obatnya sendiri.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar