Orang Pertama di Dunia yang Hidup Tanpa Jantung
Pada bulan Maret tahun lalu, Craig Lewis, 55, dalam kondisi sekarat karena kondisi jantung yang menyebabkan pembentukan protein abnormal, dengan kondisi ini bahkan alat pacu jantung tak dapat membantu menyelamatkan hidupnya.
Alat ini menggantikan fungsi jantung untuk menyuplai darah secara kontinu ke seluruh tubuh.
Tapi dua dokter dari Texas Heart Institute mengusulkan solusi baru yang revolusioner, yakni menginstal perangkat yang akan memungkinkan darah bersirkulasi dalam tubuhnya tanpa denyut jantung.
Dr Billy Cohn dan Dr Bud Frazier kemudian menginstal perangkat tersebut setelah mengeluarkan jantung Lewis. Dan dalam waktu beberapa hari, sang pasien sudah bangun dan berbicara dengan dokter.
Kedua dokter tersebut beberapa waktu sebelumnya telah menguji alat ini pada hampir 50 anak sapi. Dimana mereka mengeluarkan hati binatang tersebut, dan pada hari berikutnya sapi-sapi itu berlaku normal seperti makan, tidur, dan bergerak. Namun kali ini, tanpa jantung yang memompa darah ke tubuh mereka.
manusia pertama tanpa jantung
manusia pertama tanpa jantung
“Jika anda mendengarkan dada (sapi) dengan stetoskop, maka anda tidak akan mendengar detak jantung,” kata Dr Cohn kepada NPR Juni 2011 lalu.
Dailymail menulis bahwa Amiloidosis (keadaan dimana tubuh memproduksi protein buruk) Lewis semakin parah, dan dokter takut dia akan segera meninggal jika tidak mendapatkan pertolongan yang tepat. Bahkan dokter mengatakan ia hanay memiliki 12 jam untuk hidup.
Jadi, dengan izin isteri Lewis yaitu Linda, Dr Cohn dan Dr Frazier kemudia memasang alat ini pada Maret 2011.
Perangkat tersebut bekerja dengan memasok aliran darah secara kontinu melalui tubuh, dengan menggunakan baling-baling.
“Saya mendengarkan bunyi dengungan yang menakjubkan. Dia tidak punya denyut jantung.” tutur isterinya yang keheranan.(ManadoToday)
Air Tahu Jawabnya
Anda tidak tahu banyak tentang air, tetapi air tahu apa yang Anda pikirkan. Baru-baru ini, sebuah video menjadi populer dan telah beredar di berbagai situs dunia maya. Video ini berjudul “Scientific experiments change the concepts of a lifetime,” atau percobaan ilmiah mengubah konsep seumur hidup.
Banyak eksperimen ilmiah dari ilmu pengetahuan Barat menunjukkan bahwa niat kita dapat mengubah berbagai hal. Video ini telah menarik banyak perhatian di daratan China karena dianggap sebagai karya yang dapat mengubah cara pandang orang-orang China.
Dasar Teori Energi Kuantum
Video ini berdurasi 73 menit, namun penonton banyak yang berkomentar. Video ini sangat menarik, bahkan orang bisa menontonnya tanpa jeda. Banyak penonton yang merasa tergerak. Agar orang-orang memahami isi video ini, percobaan air dari ilmuwan Jepang Masaru Emoto, “Air Tahu Jawabnya”, ditampilkan di bagian awal.
Menurut teori medan energi kuantum modern, alam semesta terdiri dari banyak bidang energi kuantum dan berbagai hal terus-menerus memancarkan informasi energi. Pikiran manusia dapat menghasilkan energi yang kuat dan jika dimanfaatkan dengan baik. Energi ini tidak hanya dapat meningkatkan kehidupan individu, tetapi juga mengubah dunia.
Tentu saja, ini bukan hanyalah eksplorasi teoritis yang bertujuan sebagai hiburan esoteris untuk tontonan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, video ini menyoroti eksperimen kristal air oleh Masaru Emoto. Menariknya, banyak kristal salju jatuh di dunia ini dan belum ada yang sama persis satu sama lain. Setiap kepingan salju, sama halnya seperti setiap manusia, adalah unik pada tingkat mikroskopis.
Dari Kristalisasi Air hingga Segala Hal
Tim Masaru Emoto mencatat jutaan pola kristal air dari ide yang berbeda. Percobaan ini menyimpulkan bahwa ketika orang menyampaikan pesan baik dan jahat yang berbeda melalui tulisan, gambar, suara, musik dan media lainnya, air menyerap informasi dengan jelas dan proses pengkristalannya akan menunjukkan pola yang berbeda.
Beberapa diantaranya menunjukkan pesan baik, berterima kasih dan tulus, sementara yang lain menunjukkan kebencian, rasa sakit dan cemas, dll. Pikiran yang berbeda dapat menghasilkan pola yang berbeda. Itu sebabnya buku ini berjudul Air Tahu Jawabnya dan ini berarti bahwa air tahu apa yang orang pikirkan.
Percobaan ini menunjukkan bahwa tidak hanya air yang memiliki persepsi, tapi pohon, beras dan zat lainnya juga memiliki persepsi. Para ilmuwan dalam fisika kuantum lebih jauh menunjukkan bahwa segala sesuatu memiliki perasaan yang mirip, karena energi dari alam semesta ini saling terhubung sehingga informasi dalam dunia ini berkesesuaian satu sama lain. Seperti kata pepatah Tiongkok: “Apapun yang ada dalam benak Anda, Langit dan Bumi semua tahu tentang hal itu.”
Selama berabad-abad, manusia telah berdebat mengenai apa yang hakiki, pikiran ataukah materi. Video ini memberikan jawaban melalui ilmu pengetahuan modern. Pikiran dan materi saling terkait dan mereka adalah satu. Di bawah bidang energi yang terintegrasi, pikiran dan materi saling mempengaruhi, juga saling melengkapi. Film ini telah menunjukkan sesuatu yang mungkin tidak ingin dipercayai oleh orang-orang China, tapi mereka tidak punya pilihan lain.
Ada orang-orang, dalam jumlah yang sangat sedikit, memiliki sikap negatif terhadap film ini. Alasan mereka cukup naif. Mereka mengatakan bahwa Masaru Emoto memiliki latar belakang pendidikan di bidang hubungan internasional dan pengobatan alternatif India, dan ia tidak dapat dianggap sebagai ilmuwan. Pada kenyataannya, itu bukanlah hal penting dan isu utamanya adalah ia telah mengungkap sebuah fenomena dan bagaimana manusia dapat memverifikasi dan menjelaskan fenomena tersebut.
Niat Pikiran yang Tulus adalah Kuncinya
Video ini juga menampilkan sekelompok orang yang menggunakan niat pikiran untuk menangani polusi air. Ratusan orang memberi niat baik kepada sebuah danau yang tercemar. Beberapa hari kemudian, ganggang membusuk menghilang dari danau dan danau menjadi bersih, yang berlangsung selama enam bulan.
Dilaporkan bahwa beberapa anak sekolah dasar melakukan eksperimen beras. Ketika nasi menerima pujian, nasi itu tetap putih dan bersih bahkan setelah satu bulan, tapi nasi yang dikecam berubah hitam dan berbau setelah beberapa saat.
Mengapa beberapa orang tidak mendapatkan hasil yang sama? Hal ini tergantung pada kemurnian konsep pelaku eksperimen dan intensitas kekuatannya. Semakin murni pikiran dari pelaku eksperimen, maka semakin baik hasilnya, sebaliknya, pikiran orang dewasa yang penuh dengan banyak konsep akan lebih sulit untuk mencapai hasil yang jelas pada percobaan kristal air.
Dalam video tersebut, dibicarakan tentang mengapa ada begitu banyak bencana alam. Ada 7 miliar orang di dunia ini. Jika pikiran 1 miliar orang menjadi lebih buruk, bukan hanya perilaku mereka merusak dunia, tetapi pikiran mereka juga akan berbahaya bagi dunia ini. Karena pikiran kita dapat mengubah lingkungan kita.
Oleh karena itu, ketika kita memiliki pikiran yang baik, berbicara baik, melakukan perbuatan baik dan berperilaku mengikuti kriteria orang yang baik, seperti misalnya menyatukan jutaan pikiran lurus, kita dapat mengubah dunia.
Alasan mengapa susu tidak baik dikonsumsi orang dewasa
Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?
”Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.
Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita.
Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat.
Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.
Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama kariernya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.
Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.
Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang ”jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.
Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15% dari seluruh makanan yang masuk ke perut.
Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.
Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak ”lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.
Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali.. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.
Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan?
Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.
Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi ”modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam ”lumbung enzim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari ”lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.
Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.
Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.
Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.
Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan ”jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.
Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan ”pengobatan” seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan ”pengobatan” alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.
Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.
Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.
—-
Article lain mengenai Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya The Miracle of Enzym
Sekitar September 2008 ada acara di TV yang membahas penyakit tumor otak yang diderita Gugun Gondrong. Dari bincang-bincang tersebut salah seorang sahabat Gugun Gondrong mengungkapkan bahwa selama ini Gugun Gondrong tidak pernah mengeluh tentang penyakit kecuali sakit maag yang tidak lain adalah penyakit lambung. Selain itu, salah satu narasumber yang hadir pada acara tersebut menyatakan bahwa faktor makanan tidak ada kaitannya dengan kejadian tumor otak tersebut. Kalau saya mendengar pernyataan ini 1 minggu yang lalu mungkin saya tidak terlalu tertarik untuk mengomentarinya. Tapi karena saya baru saja menyelesaikan membaca buku The Mircle of Enzym-nya Hiromi Shinya, saya jadi tergelitik untuk memberi komentar. Bukan masalah Gugun Gondrong yang akan saya bahas melainkan pernyataan makanan, sakit maag dan tumor otak yang menarik perhatian saya.
Dalam buku tersebut dikatakan bahwa makanan dan keadaan saluran pencernaan (antara lain lambung dan usus) berhubungan dengan timbulnya tumor entah jinak atau ganas, dan lebih jauh lagi dapat berhubungan dengan semua penyakit baik yang sudah muncul mau pun yang masih dorman (belum muncul). Bagaimana hal tersebut dapat diterangkan?
Hiromi memaparkan bahwa seluruh tubuh dan funginya yang tak terhitung banyaknya dapat dipahami dengan sebuah kata kunci yaitu enzim. Makhluk hidup, entah manusia, hewan atau tumbuhan sekalipun tak akan dapat bertahan tanpa adanya enzim. Lebih dari 5.000 jenis enzim vital diciptakan dalam sel-sel tubuh kita dan kita juga memproduksi enzim dengan menggunakan enzim yang terdapat di dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Bila kita kekurangan enzim tertentu atau yang lebih parah kehabisan enzim tertentu maka timbullah penyakit.
Sehingga secara umum, bila ingin menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit maka kita perlu memperhatikan apa, kapan dan bagaimana makanan dan minuman kita. Dan karena makanan dan minuman dapat ‘digunakan’ oleh sel-sel tubuh kita setelah melewati organ pencernaan, maka penting sekali menjaga agar lambung dan usus kita selalu sehat (dari pengalamannya sebagai ahli endoskopi gastrointestinal, ia memperlajari bahwa bila sistem pencernaan seseorang bersih maka orang tersebut dapat melawan penyakit jenis apa pun dengan mudah, sebaliknya bila sistem pencernaan seseorang tidak bersih orang tersebut rentan menderita suatu penyakit)
Untuk singkatnya ada beberapa faktor yang harus dilakukan (atau dihindari) untuk menjaga agar karakteristik lambung dan usus tetap baik yang oleh Prof Dr Hiromi Shinya disebut 7 kunci untuk hidup sehat :
1. Menu makanan yang baik, yaitu terdiri dari :
- 85% – 90% makanan nabati berupa biji-bijian, sayuran dan buah-buahan (yang paling baik adalah yang ditanam secara organik, karena bahan kimia hanya memboroskan ‘energi dan enzim’ yang sebenarnya bisa dipakai untuk keperluan lain tubuh kita ).
- Sekitar 10% – 15% berupa protein, sumber paling baik adalah ikan kecil (karena ikan besar mengandung merkuri) dan konsumsi daging sapi atau domba harus dibatasi atau dihindari.
- Makanan dan bahan yang harus dihindari/dibatasi : teh hijau jepang, teh cina, kopi, makanan yang manis dan gula, nikotin, alkohol, cokelat, lemak dan minyak, garam meja biasa (gunakan garam laut yang mengandung mineral).
- Cara makan yang baik adalah berhenti makan 4 – 5 jam sebelum tidur, mengunyah setiap suap 30-50 kali, makan buah atau minum jus 30-60 menit sebelum waktu makan dankonsumsilah lebih banyak makanan mentah atau dikukus sebentar ( menggoreng sangat tidak dianjurkan).
2. Mengkonsumsi air yang baik yaitu air yang memiliki kekuatan reduksi yang besar, yang belum terpolusi oleh zat-zat kimia.
- Orang dewasa sebaiknya minum 6-10 gelas setiap hari.
- Minum 1-3 gelas air setelah bangun tidur pagi hari.
- Minum 2-3 gelas air sekitar 1 jam sebelum setiap waktu makan.
3. Pembuangan yang teratur (jangan gunakan obat pencahar).
4. Olah raga secukupnya (olah raga berlebihan justru akan menghasilkan sejumlah radikal bebas yang besar).
5. Istirahat yang cukup.
- Pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam dan dapatkan tidur 6-8 jam tanpa terputus.
- Lakukan tidur singkat setelah makan siang (sekitar 30 menit).
6. Pernapasan dan meditasi
- Bermeditasi.
- Berpikiran positif.
- Kenakan pakaian longgar yang tidak menyesakkan napas.
7. Kebahagiaan dan cinta
- Kebahagiaan dan cinta akan meningkatkan faktor enzim tubuh, terkadang bagai keajaiban.
- Luangkan waktu untuk sikap menghargai.
- Hidup penuh semangat dan hadapi hidup, pekerjaan dan orang-orang yang Anda cintai dengan sepenuh hati.
Ternyata Manusia Telah Makan Popcorn Sejak 6.700 Tahun Lalu
Tentunya, bagi sebagian orang sangatlah tidak lengkap rasanya jika menonton film di bioskop tanpa ditemani popcorn. Namun, tahukah anda bahwa popcorn sudah ada hampir 7000 tahun yang lalu?.
Para peneliti mengklaim bahwa indian Peru telah makan popcorn sejak 6.700 tahun yang lalu. Ini didasari temuan mereka pada dua situs kuno negara yang terletak di Amerika Selatan itu.
Peneliti menemukan tongkol jagung kuno dari tahun 4.700 SM, di gundukan di Paredones dan Huaca Prieta. Ini berarti cemilan lezat ini telah ada 1.000 tahun lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dikutip dari TheSun, arkeolog Dolores Piperno dari Smithsonian Museum of Natural History di Washington DC, mengatakan: “Karena begitu sedikit data yang tersedia dari tempat lain pada periode ini, informasi tentang tomgkol dan sisa-sisa jagung lainnya pada waktu awal adalah sangat penting untuk memahami bagaimana jagung menjadi tanaman yang kita kenal sekarang.
Samurai Jepang Membelah Peluru Berkecepatan Tinggi Dengan Pedang
Membelah peluru dengan pedang adalah sesuatu yang cuma bisa kita lihat di film-film Hollywood. Namun, seorang Samurai Jepang membuktikan kebolehannya membelah peluru yang ditembakkan dengan kecepatan 200 mil/jam (320 km/jam).
Dalam video ini, Isao Machii, seorang Samurai modern mempertunjukkan aksi kecepatan tangan serta ketepatannya dalam membelah sebuah peluru senjata angin yang ditembakkan dari jarak 70 meter, sesuatu yang hampir mustahil dilakukan oleh manusia biasa tanpa kemampuan dan latihan khusus.
Isao Machii, mulai mengasah keterampilan pedangnya yang luar biasa sejak ia masih kecil. Isao cilik diajarkan tehnik ini oleh seorang master tua sejak dirinya berusia lima tahun, dan kini Ia telah lulus dan menjadi kepala di sebuah sekolah samurai.
Keterampilan menggunakan pedang Machii begitu akurat, sehingga ia menerima tantangan dari pembuat film untuk melihat apakah ia mampu mengiris peluru kecil yang ditembakkan kepadanya menggunakan senjata BB.
Semua aksi yang dilakukan Isao saat membelah peluru tersebut terjadi dalam kejapan mata, sehingga hampir tidak mungkin untuk mata manusia melihat bagaimana ia membelah peluru tersebut.
Namun, sang pembuat film menggunakan peralatan serta kamera berkecepatan tinggi yang canggih untuk menangkap setiap gerakan yang dilakukan Isao, agar dapat menganalisis aksinya dalam gerakan lambat.
Hasil videonya sangat mengagumkan, dimana dalam gerakan lambat Isao mencabut pedang dari dalam sarungnya kemudian dengan sekejap membelah peluru menjadi dua, yang membuat Ramanl Durvasula dari California State University tertegun (manadotoday).
IBM Ciptakan Peta Bumi Terkecil di Dunia
Para ilmuwan IBM di Zurich berhasil menciptakan peta dunia 3D terkecil, dan kini telah diakui oleh organisasi Guinness World Record.
Peta yang sangat kecil ini berukuran 22×11 mikrometer. Atau, jika meletakkannya dalam sebuah perspektif, 1.000 peta bumi ini akan berukuran tidak lebih dari satu butiran garam.
Diketahui, peta itu ‘ditulis’ pada polimer dan terdiri dari 500.000 piksel, masing-masing berukuran 20 nm2 dan dibuat dalam waktu hanya dua menit dan 23 detik.
Miniatur Bandara Terbesar Di Dunia
Model miniatur bandara terbesar di dunia telah dibuka di Wunderland, Hamburg, Jerman, yang juga rumah bagi lanskap model miniatur kereta api terbesar di dunia.
Miniatur Bandara didasarkan dari bandara Internasional Hamburg Fuhlsbüttel. Miniatur ini mencakup daftar aksesoris hampir semua isi bandara, termasuk 40 pesawat, 40.000 lampu, 15.000 patung-patung, 500 mobil, 10.000 pohon, 50 kereta api, 1000 wagon, 100 rambu-rambu, 200 switch dan 300 bangunan. membutuhkan waktu 7 tahun dan biaya sekitar 4,8 Juta US Dollar untuk membuatnya.
‘Dunia Mini’ Berhasil Ditemukan Para Astronom
Paris – Para astronom berhasil menemukan ‘dunia mini’ di tata surya. Hal ini bisa terjadi berkat data yang dikumpulkan dari hasil studi pesawat luar angkasa Eropa. Seperti apa?
Data dari hasil studi pesawat Eropa pada asteroid jauh ini menunjukkan, ‘dunia mini’ ini merupakan sisa planet yang terbentuk di tata surya. Saat itu, pesawat luar angkasa Rosetta milik European Space Agency (ESA) terbang ke asteroid Lutetia pada Juli 2010.
Kini para ilmuwan mengaku telah selesai menganalisa data yang terkumpul selama pendekatan itu. Hasil analisa memastikan, kesan pertama yang muncul pada asteroid ini adalah, tua dan ‘dunia mini’ primitif.
Melihat sejumlah kawah yang ada pada asteroid ini, permukaan Lutetia diketahui berusia 3,6 miliar tahun. Beberapa hantaman di asteroid bahkan merusak sebagian besar badannya di mana secara perlahan membentuk bentuk anehnya saat ini.
“Kami yakin Lutetia tak lahir seperti ini. Kemungkinan besar, dunia mini berbentuk bulat saat pertama terbentuk,” papar Holger Sierks dari Max Planck Institue di Lindau, Jerman, seperti dikutip UPI. [mor]