Seorang jurnalis Israel-Kanada percaya bahwa ia mungkin
telah berhasil melacak dua paku besi yang digunakan untuk menyalibkan Yesus
Kristus. Atau setidaknya, benda itu merupakan "peninggalan lama
hilang".
Bersama timnya, dia tengah menyiapkan tayangan Secrets of
Christianity untuk stasiun televisi
History Channel. Host dan produser Simcha Jacobovici menemukan fakta
yang mengejutkannya: Pada tahun 1990, arkeolog Israel menggali sebuah gua
penguburan berusia 2.000 tahun dan menemukan dua paku yang dibuat oleh orang
Romawi, tetapi menyembunyikan temuan itu.
Berdasar negosiasi, akhirnya HC boleh mempublikasikan
penemuan dua osuarium - kotak pemakaman batu berisi dengan tulang manusia.
Dalam peti itu tertulis inskripsi "Caiaphas" dan "Joseph con of
Caiaphas". Peti terakhir sekarang ditampilkan di Museum Israel di
Yerusalem.
Menurut Injil, Caiaphas atau Kayafas adalah imam besar
Yahudi yang menyerahkan Yesus ke Roma untuk disalibkan. "Ada konsensus
ilmiah umum bahwa makam dimana paku-paku yang ditemukan kemungkinan besar milik
Kayafas pada waktu itu. Sekecil apapun, tapi menemukan di dalam kubur adalah
sangat langka," kata Jacobovici di luar tembok batu yang tinggi di Kota
Lama, di mana Yesus menghabiskan hari terakhirnya.
Ketika Jacobovici menemukan referensi singkat soal paku
dalam laporan arkeolog resmi, ia mengaku, "Rahangku serasa turun," ia
mengibaratkan.
"Ini akan menjadi seolah-olah, 2.000 tahun dari
sekarang, para arkeolog menemukan gua Muhammad Ali namun lupa menyebutkan
sepasang sarung tangan tinju yang ditemukan di sana. Tak ada yang istimewa dari
sebuah sarung tinju, tapi bila itu sarung tangan khusus yang memiliki arti
penting khusus untuk petinju terkenal, akan beda artinya bukan?" katanya.
Jacobovici pernah menjadi host program Naked Archaeologist di stasiun
History International dan bekerja sama
dengan pembuat film James Cameron pada 2007 untuk membuat film dokumenter
kontroversial, "The Lost Tomb of Jesus."
Dia sebelumnya pernah menanyakan pada Israel Antiquities
Authority soal paku itu. "Saya diberitahu mereka telah hilang."
Kayafas, katanya,
dikenal karena satu: pengadilan dan penyaliban Yesus. "Dia mungkin merasa
terdorong untuk mengambil paku tersebut bersamanya ke kuburnya," kata
Jacobovici.
Ada juga kepercayaan di antara beberapa orang Yahudi kuno
bahwa paku dari salib yesus memiliki
kekuatan penyembuhan dan "tiket ke
alam baka".
Namun Gabriel Barkay, seorang profesor arkeologi di Bar-Ilan
University, meragukan temuan itu. "Tidak ada bukti apapun bahwa mereka
berasal dari makam Kayafas," katanya. "Itu dugaan semua."
Paku digunakan untuk
"berbagai tujuan," kata Barkay, "dari memperbaiki gerbang besi
untuk pintu kayu dan peti mati, selain untuk penyaliban."
Ronny Reich, arkeolog
Universitas Haifa yang juga pernah meneliti Gua Kayafas, percaya gua itu
"milik anggota keluarga Kayafas". Namun ia tak yakin dengan
otentifikasi paku itu sebagai dari kayu penyalib Yesus.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/04/13/ljkf62-paku-dari-salib-yesus-ditemukan
0 komentar:
Posting Komentar