Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire,
Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882
pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya
meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang
sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya.
Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural
Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life(biasanya
disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling
terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan
yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di
dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, melanjutkan
penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang,
termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in
Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya
yang terakhir adalah tentang cacing
tanah.(http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwin).
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup
bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama
ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula
secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai
cara, terutama melalui peperangan.
Keadaan dunia yang kacau seperti sekarang hanya karena untuk
bertahan hidup membuat segala kekacauan bersumber dari teori ini. Mereka
beranggapan bahwa suatu ras harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.
Padahal yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas
harus memelihara dan menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu
khawatir punah, sedangkan yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan
yang minoritas. Itulah manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga,
bukan berperang atau saling berlomba memusnahkan!
Tidak hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan
politik mereka juga saling mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan
berbagai cara. Teori yang menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan
ini, membuat para ilmuwan mengkategorikan sebagai “teori paling berbahaya
sepanjang masa!”.
[http://indocropcircles.wordpress.com/2013/01/23/teori-darwin-terputus-manusia-tidak-primitif/]
Manusia Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu.
Bukti manusia modern ada sejak 430,000 tahun lalu sebagai
titik tolak manusia awal melalui desain canggih yang ditemukan diwilayah utara,
Jerman. Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo Sapiens modern hidup sejak
50 ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti modern menyatakan bahwa nenek
moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu tahun, bahkan sekarang banyak
peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai berkembang sejak 275 ribu tahun lalu.
Peralatan batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia
250 tahun, jauh sebelum manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia
ditemukan diwilayah Buenos Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan
patung manusia berukuran kecil ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan
berusia 2 juta tahun.
Bukti ini jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan
hidup berdampingan dengan manusia kera sebagai ras primitif.
Bukti semakin bertambah, fosil-fosial yang ditemukan berusia
terkadang lebih tua dari pernyataan evolusi manusia. Kemungkinan manusia modern
sudah ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang lalu, dimana teori Darwin
menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.
Sebagian manusia ada yang meyakini bahwa asal penciptaan
manusia berasal dari kera. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya berbentuk
kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah struktur dan bentuk
tubuh mereka lebih sempurna; cara berpikir juga berkembang, dan perlahan-lahan
berubah bentuk dari monyet jadi manusia sempurna. Inilah “teori evolusi” batil
yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori ini didasari oleh sangkaan dan
perkiraan-perkiraan batil yang tidak dibangun di atas dalil dari wahyu.
Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin
ini, karena menyelisihi nash-nash Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para salaf.
Oleh karenanya, Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam
Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban
terhadap pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas,
“Pendapat ini tak benar!! Dalil yang membuktikan hal itu
(yakni, kebatilan teori Darwin), Allah -Ta’ala- telah menjelaskan dalam
Al-Qur’an tentang periode penciptaan Adam seraya berfirman,
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah
seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah.” (QS. Ali Imraan:
59)
Kemudian tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang
melengket pada tangan. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun: 12)
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dari tanah
liat.” (QS. Ash-Shaaffat: 11)
Kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah
-Ta’ala- berfirman,
“Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS.
Al-Hijr: 26)
Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah
kering seperti tembikar. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar.” (QS. Ar-Rahman: 14)
Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh
Allah, dan meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’
berfirman,
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku
telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr :
28-29)
Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut
Al-Qur’an. Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam,
maka Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun:
12-14)
Adapun istri Adam (yakni, Hawwa’), maka Allah -Ta’ala- pun
menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya berfirman,
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisaa’:1)
sumber : http://kaahil.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar